Setting Kamera yang Wajib Diperiksa Sebelum Mulai Memotret - Anis Muafiyah
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Setting Kamera yang Wajib Diperiksa Sebelum Mulai Memotret

Setting kamera merupakan satu tahap yang sangat penting buat menghasilkan visualisasi gambar yang tajam dan apik. Untuk itu cara setting kamera yang harus diperiksa saat sebelum mulai memotret jadi salah satu hal yang lumayan penting diketahui para pecinta fotografi. Setting kamera sendiri ialah merupakan pengaturan kamera di beberapa fitur supaya hasil yang dibidik cocok dengan yang diinginkan. 

Pasti setting kamera tidak semua sama karena setting kamera disesuaikan dengan objek yang dipotret, tempat serta nuansa yang diinginkan. Untuk itu beberapa hal dari setting kamera yang wajib diperiksa saat sebelum mulai memfoto jadi suatu hyal yang harus dilakukan. Alasannya, penggunaan kamera tidak hanya asal saja melainkan juga harus mengatur beberapa setting pada kamera tersebut.


Setting kamera yang harus diperiksa saat sebelum mulai memotret namun sering dilupakan salah satunya adalah setting ISO. Kadang banyak orang yang tidak memperhatikan setting ISO ketika berada dilokasi pemotretan tersebut. Contoh bila kamu tengah berada di ruang terbuka dan matahari lagi terik- teriknya justru ISO yang dipakai masih dalam setting ISO 800 atau lebih. Sementara itu buat ruangan terbuka dengan sinar mentari yang sangat menyengat, ISO 200 saja dirasa pas untuk memperoleh angel yang pas serta lighting yang sesuai supaya objek itu nampak lebih menakjubkan.

Nah, lalu gimana setting kamera yang wajib diperiksa saat sebelum mulai memotret itu? Ayo kita ikuti secara lengkap ulasannya di bawah ini!


Setting Kamera yang Wajib Diperiksa Sebelum Mulai Memotret


Ada sebagian hal yang perlu kamu cermati pada saat harus memfoto suatu objek, kamu harus mencermati terlebih dulu posisi yang sedang kamu jadikan sebagai objek pemotretan apakah di dalam ruangan atau di ruangan yang terbuka. Nah, buat lebih lengkapnya selanjutnya penjelasan mengenai setting kamera yang wajib diperiksa saat sebelum mulai memotret:


Memori Kamera


Memori jadi salah satu setting kamera yang harus diperiksa saat sebelum mulai memotret. Alasannya, kadangkala kita kerap mengalami kendala mencari foto terlebih di ruang terbuka, salah satunya memori yang dipakai ternyata masih sedikit. 

Untuk itu, hendaknya saat sebelum melakukan pemotretan pindahkan dahulu file- file gambar ataupun video yang masih tersimpan. Seperti yang kita tahu kalau ukuran file gambar ataupun video pada biasanya mencapai 500MB- 1000 MB dan pasti ini akan menghabiskan memori kamera kita. Akan jauh lebih bagus untuk mengantisipasi memori full, saat sebelum mencari objek foto untuk memindahkan ataupun menghapus sebagian file gambar ataupun video yang tidak dipakai.


Setting ISO terlebih Dahulu


ISO juga jadi salah satu setting kamera yang mesti diperiksa saat sebelum mulai memotret. ISO( International Standard Organization) sendiri ialah kadar sensitivitas sensor cahaya yang ada dalam kamera. Umumnya dalam kamera kita akan menemui ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800 dan seterusnya, angka- angka tersebut ialah tingkatan sensitifitas yang dapat kita setting pada kamera.

Semakin besar setting ISO yang kita gunakan maka semakin sensitif sensor terhadap cahaya, dianjurkan untuk memperhatikan setting ISO ketika di dalam atau di luar ruangan supaya memperoleh hasil yang optimal. 

Untuk mengetahui perubahan tampilan bila kita mengganti setting ISO adalah dengan mengaplikasikan set shutter speed selalu konstan pada 1/ 125 atau juga dapat dengan mode shutter Priority– S atau Tv. Setelah itu ubahlah tingkatan setting ISO itu mulai dari ISO 100, 200 sampai seterusnya maka kamu akan memperoleh perbedaannya.


Atur White Balance


Kembali lagi dengan pengaturan yang cukup mempengaruhi hasil gambar adalah white balance. White balance jadi salah satu setting kamera yang wajib ditilik saat sebelum mulai memotret sebab akan amat pengaruhi hasil gambar jepretan dari foto tersebut. 

Untuk itu, sesuaikan white balance dengan kebutuhan serta kondisi yang terjadi saat akan memfoto suatu objek. Ada bisa menggunakan setting kamera Auto, Cloudy, Daylight, Shade, Tungsten, Flash, Manual dsb. Pengaturan white balance ini kembali lagi pada kamu yang menginginkan kondisi tampilan gambar tertentu.


Atur Mode Exposure Kamera


Dalam kamera baik DSLR atau Mirrorless ataupun pocket kita akan menemukan beberapa mode seperti Auto, P, S( Tv), A( Av), M dan Scene. Beberapa kamera mempunyai beberapa penjulukan yang berbeda, bila pada Canon untuk mode S( Tv), A( Av) lebih menggunakan nama Tv serta Av sedangkan pada kamera Nikon serta Sony lebih dengan S dan A. Kode- kode mode itu merupakan suatu singkatan, yaitu Auto yang berarti otomatis, P untuk Mode Program, S( Tv) untuk mode Shutter Speed Priority, A( Av) buat mode Aperture Priority, M untuk Mode manual serta Scene untuk mode otomatis yang disesuaikan dnegan tipe objek.

Bentuk Exposure kamera jadi salah satu setting kamera yang wajib diperiksa saat sebelum mulai memotret, paslanya hal tersebut dapat dibilang amat mempengaruhi kamera untuk mendapatkan efek pada objek. Contoh bila kita membutuhkan cahaya atau objek lain kabur ataupun blur tetapi fokus pada satu objek saja maka kamu wajib menerapkan mode Shutter Speed Priority atau S( Tv).


Setting Fitur Gambar


Lensa kamera saat ini telah dimudahkan dengan sebagian fitur antara lain adalah fitur lensa yang terdapat pada kamera. Hal yang tidak kalah penting yaitu pengecekan fitur pada lensa yang akan mempermudah kita saat pengambilan gambar. 

Contoh seperti Auto Fokus( AF) dan Image Stabilitazation( IS). Fitur menjadi setting kamera yang wajib diperiksa saat sebelum mulai memotret dan menjadi yang cukup penting karena pasti akan mempengaruhi kondisi ataupun suasana dari gambar yang akan dihasilkan.


Demikian setting kamera yang wajib diperiksa saat sebelum mulai memotret untuk memperoleh hasil gambar yang cemerlang. Pastikan pemakaian ISO, shutter speed atau diafragma yang cocok agar mendapatkan hasil yang cemerlang serta menghindari terjadinya over exposure. 

Hasil over exposure dapat dibilang bidikan yang gagal karena ada kelebihan cahaya sehingga hasil gambar terlihat sangat cerah atau menyilaukan