Mengenal Iso dalam Fotografi, Belajar fotografi untuk pemula - Anis Muafiyah
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengenal Iso dalam Fotografi, Belajar fotografi untuk pemula

Menekuni sesuatu memanglah bukanlah hal yang instan dan juga mudah. Di butuhkan sedikit demi sedikit usaha dan kesabaran dalam menguasai hal yang baru, termasuk menekuni fotografi.


Dalam dunia fotografi, hal yang lumayan kompleks untuk pemula antara lain hubungan antara ISO, aperture, serta shutter speed.

Mengenal Iso dalam Fotografi


Ketiga hal tersebut memegang peranan penting terhadap hasil foto yang bakal Kamu dapatkan.


Sesudah mengetahui dua pengaturan Shutter speed dan aperture buat membentuk sebuah eksposur( exposure) secara manual, maka langkah berikutnya adalah mengatur pengaturan ISO.


Penjelasan mengenai ISO

Penjelasan mengenai ISO


Secara singkat, ISO ialah pengaturan untuk memastikan tinggi rendahnya cahaya yang diinginkan pada hasil foto Kamu ataupun sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya.


Seperti yang telah Kamu tahu, umumnya ada angka di belakang tulisan ISO seperti ISO 100, ISO 800, dan seterusnya. Nilai ISO yang terendah adalah 100 kemudian lainnya memilikki kelipatan‘ x2’ seperti 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400, dan seterusnya, Angka- angka tersebut ialah tingkatan dari sensitivitas yang dapat Kamu atur pada sensor kamera.


Semakin tinggi ISO yang digunakan, maka sensor bakal semakin sensitif. Sehingga kamera bakal mampu menangkap foto dengan lebih cerah sehingga tidak memerlukan exposure ataupun sorotan sinar ke kamera sebelumnya.


Setting- an ISO yang semakin besar memanglah akan semakin dapat menciptakan foto yang lebih cerah, tetapi semakin besar nilai ISO yang digunakan maka semakin banyak pula noise yang timbul.


Banyaknya noise bisa membuat hasil foto Terlihat kurang bagus serta kurang tajam. Jumlah besaran ISO yang Kamu pakai juga akan pengaruhi warna dari foto yang dihasilkan.


Tetapi, bukan berarti Kamu dapat dengan mudah memperoleh hasil gambar yang sama cerahnya dengan foto yang diambil dengan nilai yang lebih besar.


Kamu pula wajib melakukan perubahan setting pada shutter speed ataupun aperature( bahkan keduanya) terlebih dulu.


Walaupun saat ini pada kamera canggih foto yang dihasilkan akan senantiasa baik( dalam arti sedikit noise) meski Kamu telah mengatur ISO yang lumayan tinggi. Namun para fotografer profesional menganjurkan untuk memakai setting ISO serendah mungkin supaya hasil foto mempunyai warna yang baik.


Cara Mengatur ISO

Cara Mengatur ISO


Berbeda dengan cara mengatur shutter speed serta aperture, selain mode auto, Kamu dapat dengan bebas mengendalikan ISO pada mode manual exposure( M), shutter priority( TV ataupun S), aperature priority( Av atau A), serta juga Program( P).

Di dalam layar LCD kamera, menu ISO terletak di dekat menu shutter speed serta aperture. Tidak hanya dapat diatur secara manual, ISO juga dapat diatur secara otomatis.

Khusus untuk kamera DSLR Canon, Kamu cuma butuh pencet dan tahan tombol+/- ISO, kemudian putar main dial hingga tertera A( Auto) di layar LCD atas, kemudian pilih 1/ 125 detik sebagai shutter speed minimun.


Sebaliknya untuk kamera DSLR Nikon, Kamu masuk ke Shooting Menu, kemudian ISO sensitivity, pilih ISO Sensitivity Auto Control, kemudian Pilih ON, dan pilih 1/ 125 sebagai shutter speed minimum, OK.


Kira- kira seperti itulah cara mengatur ISO manual buat para pemula.


Bila ditanya berapa batasan ISO yang aman, jawabannya tergantung pada kamera Kamu. Sesekali cobalah menguji noise yang dihasilkan kamera saat Kamu memakai ISO tinggi, misalnya 3200 ataupun 1600. Bila memang hasil noise- nya tidak mengganggu Kamu, berarti 3200 ialah batas maksimum ISO kamera Kamu.

Hal tersebut juga tergantung pada prioritas dan selera Kamu. Kalau kamu mau belajar setting kamera untuk prewedding outdor bisa baca disini.